“Hingga pertengahan 2012, PT Industri Kereta Api (PT Inka) sudah menyelesaikan dan mengirim separuh dari jumlah total kereta penumpang dan gerbong barang pesanan pemerintah Malaysia dan Singapura. Tahun ini PT Inka mendapat pesanan 16 unit kereta penumpang pesanan pemerintah Malaysia dan 20 unit gerbong barang pesanan pemerintah Singapura. Dari 16 unit kereta pesanan Malaysia, delapan sudah dikirim dan dari 20 unit gerbong pesanan Singapura, sepuluh sudah dikirim. Akhir tahun ditargetkan sudah selesai semua”
Berita yang cukup membanggakan, karena semenjak terjadinya persaingan antara moda transportasi rel dan udara pada tahun-tahun ini, PT INKA mengalami kesulitan pemasaran, khususnya untuk pasar dalam negeri. Tetapi kali ini PT INKA membuktikan eksistensi sebagai perusahaan yang tidak hanya bergelut dalam produk-produk perkeretaapian, namun menghasilkan produk lain yang lebih luas yang mampu memberikan kontribusi terhadap permintaan infrastruktur dan sarana transportasi.
PT INKA sebagai salah satu badan usaha milik negara, dalam rangka menanggulangi dan memenuhi kebutuhan jasa angkutan kereta api di Indonesia yang terus menaik layak mendapat perhatian yang lebih serius dari Kementerian BUMN, mengingat INKA sendiri adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam industri kereta api. Tanpa banyak publikasi, PT INKA telah banyak memproduksi berbagai lokomotif, kereta, dan gerbong. Selain itu beberapa prestasi telah dicapai, diantaranya realisasi Program Kerja tahun 2010, secara garis besar dapat dilihat bahwa kinerja perusahaan memperoleh predikat “AA” dengan nilai 81,00 yang artinya tingkat kesehatan perusahaan termasuk kategori “sehat”. Berdasarkan hasil capaian ukuran Key Performance Indicator (KPI) yang ditargetkan Pemegang Saham yang dijabarkan dalam 6 (enam) kriteria sebagaimana tertuang dalam Kontrak Manajemen, dengan nilai capaian KPI sebesar 88,11 dari target 100.
Disamping prestasi capaian GCG dan KPI, selama tahun 2009 PT INKA juga memperoleh penghargaan-penghargaan dan prestasi yang menggembirakan, demikian juga terhadap perolehan pendapatan dan laba, PT INKA telah berhasil meningkatkan pendapatan, yang pada gilirannya menghasilkan keuntungan seperti halnya dengan pertumbuhan aset selama lima tahun terakhir rata-rata mengalami peningkatan 15,63% per tahun, pada tahun 2006 perusahaan mempunyai aset sebesar Rp 266,38 milyar berkembang menjadi Rp 698,51 milyar pada tahun 2010. Total pendapatan di tahun 2008 Rp 577,14 milyar dan kemudian meningkat di tahun 2009 menjadi Rp 630,84 milyar. Laba bersih tahun 2010 sebesar Rp 29,29 milyar naik sebesar 9,73 % di banding tahun 2009 sebesar Rp 26,69 milyar. Kondisi likuiditas perusahaan juga cukup baik, karena banyaknya piutang yang tertagih pada akhir tahun 2010.
Sebelumnya yang paling baru adalah INKA telah memproduksi railbus yang akan melayani rute Solo-Wonogiri dengan nilai hampir Rp 17 miliar dengan kapasitas 180 penumpang, dan Railbus ini diharapkan bisa melayani kebutuhan masyarakat Solo hingga 30 tahun kedepan. Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan pribadi di Indonesia, menyebabkan tingginya konsumsi BBM dan kemacetan di jalan, tidak terkecuali di kota Solo. Untuk itu perlu mulai dikembangkan moda transportasi massal kereta api yang bisa menghemat energi, dekat dengan masyarakat dan tanpa kemacetan. Terkait hal ini PT INKA memproduksi sarana perkeretaapian untuk dioperasikan di Kota Solo dengan tujuan Solo-Wonogiri yang menempuh jarak 33 kilometer.
Maka sesuai dengan deskripsi bisnisnya untuk memproduksi sarana kereta api (gerbong barang, kereta penumpang, KRL, KRD, Lokomotif), Sarana transportasi darat, Temporary building, Melayani order produk diversifikasi yang berkaitan dengan konstruksi baja, sudah ssebaiknya PT INKA dimajukembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar sarana kereta api dalam negeri dan kemungkinan ekspor yang lebih besar. (john)
Sukses INKA, sukses bangsa Indonesia. Apakah INKA bisa bikin "mesin"..? kok selama 63 tahun Indonesia merdeka belum ada satu pun mesin baik mesin diesel atau bensin yang "full made in Indonesia". Bus, truck, kereta, mobil, sepeda motor bagus-bagus (fisiknya) dibuat di Indonesia, tetapi semua mesinnya buatan luar negeri.
BalasHapus