Kenaikan tarif commuter line sebesar Rp2.000 yang berlaku mulai hari ini, Senin, 1 Oktober 2012 menuai banyak protes dari masyarakat. Karena dianggap memberatkan, banyak orang yang tidak setuju atas keputusan yang dikeluarkan oleh PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) tersebut. Tapi perlu diketahui bahwa kenaikan tarif ini sebenarnya merupakan cara yang ditempuh demi berjalannya proses di korporasi. Sebab untuk menjaga pelayanan publik yang selama ini selalu menjadi tuntutan pengguna jasa KRL diperlukan biaya yang tidak sedikit.
Tahun ini contohnya, mulai 1 Okt 2012 PT KCJ mengoperasikan Rangkaian khusus wanita dan ada 17 stasiun yang akan direvitalisasi. Stasiun Bogor, Bojong Gede,
Cilebut, Citayam, Gambir, Manggarai dan Jatinegara diperpajang dan
ditinggikan peronnya. Reviitalisasi ini terkait dengan penambahan rangkaian gerbong, yang
semula hanya delapan akan menjadi 10 rangkaian. Ini untuk menambah daya
angkut kereta hingga 20 persen.
Semua pihak mengharapkan agar KRL dapat berkembang lebih cepat agar dapat mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi serta memberikan pelayanan yang berkualitas dan menjadi bagian dari solusi permasalahan transportasi perkotaan yang semakin kompleks. Kehadiran PT KAI Commuter Jabodetabek dalam industri jasa angkutan KA Commuter bukanlah kehadiran yang tiba-tiba, tetapi merupakan proses pemikiran dan persiapan yang cukup panjang. Dengan pengalaman sudah empat tahun membangun dan mengatasi problem transportasi, mari kita berharap commuter line akan semakin baik ke depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar