Rabu, 11 Juli 2012

B4T dan BBLM Akan Bantu Pengembangan Industri Kereta Api

Saat ini, berbagai macam komponen dan suku cadang untuk sarana kereta api (KA) banyak diimpor dari luar negeri, dikarenakan industri dalam negeri belum banyak yang bisa memproduksi dan mengembangkan berbagai kebutuhan penunjang untuk transportasi massal berbasis rel ini. Guna mensiasati permasalahan ini, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) dan Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM), di Bandung, Senin (9/7). Penandantanganan MoU ini dilakukan oleh Direktur Utama PT. KAI, Ignasius Jonan dan Kepala B4T, Wieke Pratiwi serta Kepala BBLM, Ir. Sardjono.

Direktur Utama PT. KAI, Ignasius Jonan (kiri) dan Kepala B4T, Wieke Pratiwi (kanan) menandatangani MoU antara PT. KAI dan B4T.

Nota kerjasama yang mengedepankan mengenai penelitian dan pengembangan serta pengujian di bidang sarana serta perkeretaapian, diharapkan mampu memberikan terobosan dalam memberikan alternatif pengadaan suku cadang yang bersumber dari dalam negeri. Seperti yang dijelaskan oleh Jonan, perkeretaapian di Indonesia ke depan akan terus berkembang. Mengingat pada sekarang ini, terutama di Pulau Jawa transportasi darat sudah semakin padat, dan dibutuhkan transportasi massal yang mampu mengangkut lebih banyak. “Tahun 2020 kami menargetkan mengangkut penumpang 600 juta penumpang per tahun, ini termasuk KRL Jabodetabek, dan mengangkut 60 juta ton barang. Tahun kemarin, kami mengangkut 200 juta penumpang dan 20 juta ton barang,” papar Jonan.

Direktur Utama PT. KAI, Ignasius Jonan dan Kepala BBLM, Ir. Sardjono menandantangani MoU antara kedua belah pihak.

“Industri ini sangat bergantung kepada tingkat safety atau tingkat keselamatan daripada kegiatan transportasi. Kalau safety-nya makin baik pengembangan perkeretaapian akan disambut baik,” jelas Jonan. Dalam kerjasama ini, selain untuk meneliti dan mengembangkan industri perkeretaapian, B4T serta BBLM siap membantu PT. KAI pada pengsertifikasian sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh PT. KAI. Ini dirasakan sangat penting, terlebih keselamatan perjalanan KA juga ditentukan oleh manusianya.

Direktur Utama PT. KAI, Ignasius Jonan sedang melihat rem blok komposit yang akan dikembangkan B4T dan akan diuji coba pada rangkaian kereta api milik PT. KAI.

Setelah menandatangani nota MoU, pihak B4T memaparkan target mereka tahun ini untuk mencoba rem blok untuk rangkaian kereta ataupun gerbong yang berbahan komposit. Hal ini dilakukan untuk mencoba kemampuan dan daya tahan penggunaan rem blok tersebut. Jika menggunakan rem blok yang berbahan logam, kemampuan daya tahan dan penggunaannya maksimal selama dua minggu. Diharapkan dengan menggunakan rem blok berbahan komposit ini, daya tahannya bisa lebih dari dua minggu. Pihak BBLM pun memaparkan tentang pembuatan keping roda yang sebelumnya menggunakan model forging yang sudah mulai bisa dirubah dengan model casting. (Humaska/Published on 09 July 2012)

Direktur Keselamatan dan Keamanan PT. KAI, Rono Pradipto, melihat alat dongkrak untuk memperbaiki jalan rel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar