Sebetulnya jenis ini sudah lama ada saat inspeksi rel KA
Padang - Kayutanam oleh Kadiv KAI Sumbar tahun 2008 lalu. Tapi yang perlu dijketahui adalah, lori ini
merupakan modifikasi murni dari mereka dan terbilang sesuatu yang unik.
Cara kerjanya adalah Lori Mobil ini bergerak tetap dengan
gesekan ban ke rel. Sedangkan roda-roda
kecil didepan dan belakang, sebetulnya hanya untuk menjaga agar ban mobil tidak
keluar dari rel. Roda-roda kecil tersebut bisa dinaikkan kalau mobil dikendarai
ke jalan raya. Jadi modifikasinya tidak
banyak. Hanya tambahan depan belakang saja yang ditempelkan ke chasis mobil.
Exciting...! Betul,
jadi pusat perhatian di sepanjang perjalanan. Hampir tidak ada yang tidak menengok ke Lori
ini. Mobil-mobil yang kena macet di jalan
raya, boleh iri nih sama si Mobil Salah Jalur ini.
Apresiasi yang tinggi
patut diberikan terhadap kreativitas ini, yang kalau dikembangkan dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Pariwisata, sudah tentu. Juga bisa untuk membawa 'commuters' pegawai
dan anak sekolah di sepanjang jalan kereta api itu, yang dalam hal ini akan
menjadi semacam 'busway' mini tanpa hambatan.
Selain itu bisa untuk membawa barang dagangan, dari Padang
ke Pariaman, Padang- Kayutanam, Batu Taba - Solok, Padang-Indarung, pulang
pergi, setiap hari, karena KA Wisata ke Pariaman hanya hari Minggu saja. Atau
untuk membawa pupuk serta saprodi lainnya. Jika perlu juga bisa menjadi
ambulance dari daerah sekitar rel langsung ke Padang. Jika diperlukan "Mobil Salah jalur"
ini juga bisa menarik gerbong mini perpustakaan rakyat, atau 'puskesmas
keliling'.
Terobosan Kadivre PT KAI Sumbar ini memang benar-benar
orisinal dan jelas punya masa depan. Tantangan selanjutnya yang harus kita
jawab adalah bagaimana mengubah ide jadi tindakan.
Untuk merealisasikan terwujudnya kendaraaan yang bisa
dimodifikasi untuk OFF ROAD (ROAD/RAIL VEHICLE)- RRV atau (DUAL MODE VEHICLE)-
DMV, Khusus nya Dunia Pariwisata , perlu melibatkan penggemar dari Clubs
Railfans/Tracking, Club Willys Jeep, Club Land Rover dsb, terutama di Sumatra
Barat. Tentu saja sebagai pemrakarsa dan Pembina nya dari Dirjen Pariwisata dan
Dirjen Perhubungan Darat Juga dari unsur MUSPIDA/Pejabat setempat.Dari pihak
PT. KAI sebagai pemilik Jalur Rel bisa menyewakan jalur Railway tersebut setiap
ada kegiatan atau event.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar