Insiden kereta anjlok terjadi pagi Kamis, 4 Oktober 2012
lalu, pukul 06.15 WIB di Stasiun Cilebut, Kabupaten Bogor. Kereta yang
berangkat dari Stasiun Bogor terempas ke luar jalur. Gerbong nomor tiga
bergeser dan baru terhenti setelah menghantam peron dan loket tiket. PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) sempat
menyewa 182 angkutan umum untuk mengangkut 2184 penumpang KRL tujuan Bogor di
stasiun Bojong Gede. Hal ini dikarenakan anjloknya KA 435 di stasiun Cilebut
yang membuat jalur kereta ke kota Bogor terhambat selama 12 jam lebih pada hari
Kamis (4/10) kemarin. PT KCJ juga menjelaskan adanya pengembalian uang tiket
penumpang yang dilakukan dari pagi hingga malam kemarin. Sejumlah penumpang pun
melakukan refund tiket yang telah mereka pegang sebesar Rp 9.000. Musibah yang
dialami oleh KA 435 tersebut menjadi pembelajaran untuk PT KCJ yang baru saja
menaikan harga tiket Commuter Line.
PT KAI menduga anjloknya KRL Commuter Line di Stasiun
Cilebut pada Kamis (4/10) pagi kemarin karena ada rel yang gompal. Seperti
inilah penampakan rel gompal yang menyebabkan KRL tersebut anjlok. Pada batang
panjang baja rel yang terlihat kecoklatan karena karat, ada bagian rel yang
gompal dengan panjang sekitar satu jengkal, kedalaman cukup dalam lebih dari 5
cm. Tampak potongan di kedua sisi cukup rapih. Bekas potongan tampak tidak
terlalu berkarat dan masih terlihat jelas warna baja biru kehitaman. Rel yang
gompal ini kini sudah dipisahkan dari rel utama. Sehingga jalur KRL
Jakarta-Bogor bisa kembali dioperasikan. Pelayanan jalur dari stasiun Cilebut
menuju Bogor pun kembali kondusif. Namun PT KAI juga menyelidiki kemungkinan
lain seperti hilangnya baut karena dicuri. Saat ini PT KAI bersama Kemenhub
sedang menyelidiki penyebab rel tersebut bisa gompal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar