Jumat, 23 November 2012

Penambahan 75 Anggota Orange Railway Police Semakin Perkuat Kamtib

Pelatihan Pemantapan Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) angkatan keempat di Kampoeng Djawa Sekatul, Kendal, Jawa Tengah sebanyak 75 anggota Polsuska, Jumat (9/11), telah selesai. Dengan demikian, menjadikan jumlah total anggota satuan tangguh Orange Railway Police (ORP) yang sebelumnya sebanyak 269 anggota menjadi 344 anggota. Pelatihan yang menggembleng mental dan fisik oleh instruktur gabungan dari TNI serta POLRI ini, mengedepankan kesiapan diri masing-masing anggota Polsuska untuk siap menghadapi berbagai gangguan kamtib khususnya pada bisnis PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero), sehingga memiliki peran aktif, sigap, tegas, berwibawa, dan bertanggung jawab.
 
Direktur Keselamatan dan Keamanan PT KAI, Bambang Irawan (ke-2 kiri) saat menginspeksi kesiapan anggota polsuska yang akan mengikuti latihan pemantapan.

Pelatihan yang berlangsung selama 5 hari ini, dibuka langsung oleh Direktur Keamanan dan Keselamatan PT KAI, Bambang Irawan. Dalam sambutannya, Bambang menginginkan untuk seluruh anggota Polsuska dalam pelaksanaan tugasnya nanti lebih mampu bertindak secara individual maupun berkelompok, sehingga Polsuska akan lebih mampu melayani masyarakat khususnya pelanggan kereta api, mengayomi, dan memberikan perlindungan serta menjaga seluruh obyek vital PT KAI (Persero).

Direktur Keselamatan dan Keamanan PT KAI, Bambang Irawan (kiri) menyematkan pita sebagai tanda instruktur dan peserta kepada perwakilan pelatih dan anggota polsuska

Senada dengan Bambang, Vice President (VP) Keamanan PT KAI, Henny Widodo saat melantik ORP angkatan keempat, bahwa setiap anggota Polsuska yang telah lulus mengikuti program pembaretan ini, diharuskan lebih mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pengguna jasa kereta api. "Pembaretan ini langkah lanjut dari perubahan paradigma konsep bahwa Polsuska sebagai pembantu Polisi dalam bidang kamtib, terutama pada bisnis PT. KAI, baik secara perorangan maupun berkelompok dalam bertugas," jelasnya. "Kita ketahui bersama, gangguan kamtib bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Untuk itu, masing-masing anggota ORP diharapkan mampu menimalisir gangguan tersebut dengan berbagai cara, baik preventif ataupun represif sekalipun," ujar Henny. (Humaska)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar