Pelatihan Pemantapan Polisi Khusus
Kereta Api (Polsuska) angkatan keempat di Kampoeng Djawa Sekatul,
Kendal, Jawa Tengah sebanyak 75 anggota Polsuska, Jumat (9/11), telah
selesai. Dengan demikian, menjadikan jumlah total anggota satuan tangguh
Orange Railway Police (ORP) yang sebelumnya sebanyak 269
anggota menjadi 344 anggota. Pelatihan yang menggembleng mental dan
fisik oleh instruktur gabungan dari TNI serta POLRI ini, mengedepankan
kesiapan diri masing-masing anggota Polsuska untuk siap menghadapi
berbagai gangguan kamtib khususnya pada bisnis PT Kereta Api Indonesia
(KAI) (Persero), sehingga memiliki peran aktif, sigap, tegas, berwibawa,
dan bertanggung jawab.
Direktur
Keselamatan dan Keamanan PT KAI, Bambang Irawan (ke-2 kiri) saat
menginspeksi kesiapan anggota polsuska yang akan mengikuti latihan
pemantapan.
Pelatihan yang berlangsung selama 5 hari
ini, dibuka langsung oleh Direktur Keamanan dan Keselamatan PT KAI,
Bambang Irawan. Dalam sambutannya, Bambang menginginkan untuk seluruh
anggota Polsuska dalam pelaksanaan tugasnya nanti lebih mampu bertindak
secara individual maupun berkelompok, sehingga Polsuska akan lebih mampu
melayani masyarakat khususnya pelanggan kereta api, mengayomi, dan
memberikan perlindungan serta menjaga seluruh obyek vital PT KAI
(Persero).
Direktur Keselamatan dan Keamanan PT KAI, Bambang Irawan (kiri) menyematkan pita sebagai tanda instruktur dan peserta kepada perwakilan pelatih dan anggota polsuska
Senada dengan Bambang, Vice President
(VP) Keamanan PT KAI, Henny Widodo saat melantik ORP angkatan keempat,
bahwa setiap anggota Polsuska yang telah lulus mengikuti program
pembaretan ini, diharuskan lebih mampu memberikan pelayanan kepada
masyarakat, khususnya pengguna jasa kereta api. "Pembaretan ini langkah
lanjut dari perubahan paradigma konsep bahwa Polsuska sebagai pembantu
Polisi dalam bidang kamtib, terutama pada bisnis PT. KAI, baik secara
perorangan maupun berkelompok dalam bertugas," jelasnya. "Kita ketahui
bersama, gangguan kamtib bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Untuk
itu, masing-masing anggota ORP diharapkan mampu menimalisir gangguan
tersebut dengan berbagai cara, baik preventif ataupun represif
sekalipun," ujar Henny. (Humaska)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar