Selasa, 28 Agustus 2012

Romantisnya George Town

Penang Hill
Penang Hill dari kereta pendaki.
Pernah dengar pameo “city for the newlyweds and the nearly deads“? George Town di Pulau Penang menurut saya adalah salah satu kota yang pantas mendapat julukan seperti ini. Kotanya yang tidak terlalu besar, tenang, damai, memberikan banyak kejutan yang menyenangkan. Berencana menikah di tahun naga ini? kenapa tidak menghabiskan bulan madu anda di kota ini? Ini dia beberapa titik yang bisa dikunjungi!

Pesona malam Penang Hill

Kereta ini bergerak ke atas dengan pelan, semakin lama semakin cepat dengan sudut ketinggian yang semakin curam. Saya yang memilih duduk di bagian depan kereta hanya bisa menahan napas, antara takut dan terlalu riang. Untung saja kereta ini baru direnovasi sehingga terlihat kuat dan bisa diandalkan, kalau tidak mungkin saya akan berpikiran macam-macam. Namun pikiran itu cepat teralihkan ketika kereta bergerak semakin ke atas, dan pemandangan indah terhampar di hadapan saya. Klik, klik! Pemandangan itu pun terabadikan dalam jepretan kamera saya.
Sempat ditutup selama beberapa waktu, tahun 2011 kemarin kereta Penang Hill itu kembali dibuka untuk umum. Begitu tiba di atas bukit, kita akan disambut oleh pemandangan yang luar biasa. Pemandangan kota George Town dan Pulau Penang akan terhampar luas di hadapan kita. Penang Bridge yang terkenal itupun terlihat seperti garis tipis dari kejauhan, menghubungkan Penang dengan semenanjung Malaysia. Di atas bukit ini pun kita akan menemukan kafe dan hotel, bagi yang berminat untuk menghabiskan waktu lebih lama.

Pemandangan dari Penang Hill ketika malam
Pemandangan dari Penang Hill ketika malam.
 
Ketika malam menjelang, langit perlahan akan berubah menjadi gelap, lampu-lampu kota mulai menyala. Penang Bridge pun mulai memunculkan warnanya, selintas garis kuning di atas laut yang menandakan eksistensinya. Ah! George Town dan Pulau Penang terlihat bercahaya! Indah sekali melihat pesona malam pulau ini dari ketinggian. Mendadak suasana menjadi sangat romantis, melihat kilau cahaya malam kota dari ketinggian. Beberapa turis yang datang bersama pasangan, semakin dekat berpelukan. Mungkin selain udara malam yang memang cukup dingin di ketinggian, pasangan ini juga berusaha menyimpan memori romantis ini sebanyak mungkin dalam pikiran mereka. Tidak perlu berkata-kata ketika menikmati pemandangan indah seperti ini, cukup bergandengan tangan dan lihatlah senyum bahagia yang terpancar di muka pasangan. Such a romantic place to share with your beloved ones, right?
Menuju Penang Hill ini cukup menggunakan bus Rapid Penang no. 204 dari Komtar. Tidak usah khawatir harus turun di mana, karena Penang Hill ini adalah pemberhentian terakhir. Siapkan uang pas, sebesar RM2.70 sebelum naik bus ini. Ingat, uang pas ya, karena supir bus tidak akan memberikan kembalian. Nah, setelah membayar, pilihlah tempat duduk dengan nyaman, karena perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 30-40menit dari Pusat Kota. Sekedar ngopi-ngopi di kafe dengan pasangan, atau berminat untuk menghabiskan malam di hotel yang ada di Penang Hill juga bisa menjadi pilihan. Jika hanya menghabiskan waktu, belilah tiket pulang-pergi untuk naik dan turun dengan kereta, sebesar RM30 (dewasa) dan RM15 (anak-anak). Jika berminat menghabiskan malam, cukup beli tiket satu arah saja. Karena tiket yang dibeli hanya berlaku di hari pembelian saja.

Gurney Drive Hawker Centre

Selepas berpetualang mendaki bukit dengan kereta di Penang Hill, sempatkanlah mengisi perut di pusat jajanan yang terletak di pinggir pantai, “Gurney Drive Hawker Centre” namanya. Terletak tidak jauh dari pusat kota, pusat makanan serba ada ini menyediakan berbagai jenis makanan khas Penang yang memang terkenal dengan wisata kulinernya. Ingin mencoba char kwe tiauw khas Penang yang terkenal? di sini tempatnya. Siap-siap mengantri ya, karena peminat makanan ini cukup banyak. Teman saya saja harus sabar menunggu hampir 15 menit lamanya untuk menunggu giliran memesan makanan ini.

Pasembur
Pasembur.
 
Penjual pasembur
Penjual pasembur.
 
Satu lagi makanan yang harus dicoba, yakni “rojak” atau “pasembur”. Bermacam-macam gorengan dipotong dan disiram dengan bumbu merah manis pedas, lengkap dengan irisan timun. Lezat dan unik. Kalau char kwe tiauw tadi bisa dinikmati dengan RM3 saja, maka rojak ini paling tidak harus mengeluarkan RM6, karena harga gorengan RM2 per buah. Semakin banyak gorengan yang kita pesan, ya semakin mahal harganya.
Selepas makan, mari berjalan-jalan di pasar malam dadakan yang ada di sepanjang jalan dekat Gurney Drive Hawker Centre. Ada satu kios yang menjual magnet unik dengan tulisan-tulisan Cina yang lengkap dengan wisdomnya. Sang penjual semangat sekali menerangkan arti dari tulisan-tulisan Cina yang tertera di barang dagangannya. Salah satu teman saya akhirnya membeli satu buah magnet yang bertulisan “Wo Ai Ni”, atau “I Love You”!

Cinderamata magnet
Cinderamata magnet.
 
Di seberang pasar malam, terdapat jalur pejalan kaki sepanjang pantai yang biasa digunakan penduduk setempat untuk berbagai aktivitas. Ada pemuda yang sibuk berlari, keluarga yang mengajak anak-anaknya makan, dan tentu saja, untuk pasangan-pasangan baru yang ingin menikmati suasana malam kota George Town. Berjalan-jalan sepanjang trotoar, menikmati udara pantai dan suasana malam kota yang ramai sambil bergandengan tangan dengan pasangan, terdengar menarik bukan?
Menuju Gurney Drive Hawker Centre ini cukup naik bus Rapid Penang no. 103/101/304, ongkosnya RM1.40 dari Komtar. Letaknya tidak jauh dari kota, jadi katakan pada supir tempat tujuan kamu, agar tidak salah turun ya, karena letaknya yang tidak searah dengan jalur tujuan bus (kita harus menyeberang, dan jalan sedikit karena lokasi berada di tikungan jalan). Gurney Drive Hawker Centre ini terletak tidak jauh dari Gurney Plaza dan buka sampai tengah malam.

Semilir angin siang Esplanade

City Hall
City Hall.
 
Papan informasi bus gratis
Papan informasi bus gratis.
 
Di hari berikutnya, kamu dan pasangan bisa menghabiskan waktu berjalan-jalan di kota sepanjang hari. Saya menyebutnya, a heritage walk in a heritage city. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi adalah daerah Padang Lama. Di sini banyak terdapat bangunan-bangunan dengan gaya Victoria yang wajib diabadikan. Lihat saja bangunan City Hall dan Town Hall yang cantik sekali dijadikan latar belakang foto bersama pasangan, seperti di Eropa!
Selepas berfoto, nikmatilah semilir angin siang di taman sepanjang Esplanade sambil duduk-duduk di tepi pantai bersama pasanganmu. Bertukar cerita apa saja dengan pasanganmu sembari menyantap es krim rasa kelapa yang segar, untuk menghilangkan dahaga di tengah panasnya udara kota George Town.
Kali ini saya menyarankan kamu untuk mencoba berkeliling kota dengan bus gratis yang disediakan pemerintah kota George Town. Bus ini berhenti di setiap titik pemberhentian dengan titik-titik menarik di seluruh kota. Untuk menuju City Hall ini, berhentilah di titik pemberhentian no. 17, di dekat dewan kota Penang. Untuk kembali ke Komtar, tunggu lagi bus gratis di titik pemberhentian no. 18, di Esplanade.

Love Chair Pinang Peranakan Mansion

"Kursi cinta"
“Kursi cinta” di Peranakan Mansion.
 
Peranakan Mansion
Peranakan Mansion.
 
Terletak di daerah Little India, Penang Peranakan Mansion ini terkenal dengan kebudayaan khas Cina peranakan yang cukup populer di Malaysia dahulu. Alkisah, seorang saudagar Cina kaya-raya menikah dengan perempuan Malaysia dan terlahirlah budaya Cina peranakan yang biasa disebut dengan budaya “baba-nyonya” ini. Cukup membayar RM10, kita dapat berkeliling rumah ini dan mengagumi semua perabotannya yang berkelas serta sejarah rumah ini yang sudah berumur lebih dari 100 tahun lamanya. Saran saya, mintalah bantuan pemandu yang ada untuk lebih memahami arti dari setiap ruangan dan perabotan yang ada di rumah ini.
Satu hal yang unik di rumah ini adalah “love chair” atau “kursi cinta” yang terletak di lantai dua. Love chair ini adalah kursi dari bahan rotan yang biasa dipakai oleh orang-orang zaman dahulu untuk berpacaran. Jika sedang berpacaran, mereka akan duduk berhadapan, bertukar cerita saling bertatapan. Namun, jika sedang bermusuhan, mereka akan duduk saling membelakangi, bercakap-cakap tanpa melihat muka pasangan.
Banyak titik foto menarik yang bisa diambil bersama pasangan di tempat ini. Namun, foto yang wajib diambil, tentu saja, pose kamu dan pasangan di love chair legendaris ya!
Menuju ke tempat ini, bisa ditempuh dengan bus gratis, mintalah supir untuk menurunkan kamu di titik pemberhentian no. 3, Little India. Jika terlalu lama menunggu bus, tinggal berjalan kaki tak jauh dari titik pemberhentian no. 18, Esplanade menuju Jalan Gereja. Cek situs web-nya untuk keterangan lebih lanjut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar